Wednesday 18 September 2013

Siapa bilang cinta itu bisa memilih

Siapa bilang cinta itu bisa memilih Siapa bilang cinta itu tidak seperti peluru nyasar Karena kita tidak bisa memilih bahwa orang yang kita cintai adalah orang yang paling terkenal, yang paling menawan, yang paling kaya, yang paling sholeh, yang paling membanggakan, yang paling baik, yg paling mulus, yg pekerjaannya bagus etc etc … Lihat sepasang manusia yg sedang bercengkrama itu, sepertinya tidak mungkin mereka bisa saling jatuh cinta karena yg perempuan berbaju rapih pegawai kantoran, yg laki-laki hanya supir angkot biasa dengan tampang sedikit seram. Jangan juga menuding tidak mungkin mereka pasangan, tidak ada penumpang biasa yang memberikan minumannya sendiri untuk supir angkot untuk diminum bersama, tidak ada juga penumpang biasa yg akan merapihkan uang ongkos yang terkumpul jika memang tidak ada hubungan diantara mereka. Mungkinkah mereka suami istri? Rasanya tidak, karena mereka bertemu dipersimpangan Jalan dan sepertinya melirik ke spion jika sudah berjalan beberapa ratus meter, seakan mereka takut jika ada yang membuntuti, obrolannya asik sekali sampai kecepatan angkot yang bisanya seperti ferari dijalanan ini jadi selamban odong-odong. Dunia hanya milik kita berdua itulah yang terjadi. Dan biasanya jika ada angkot dengan nomor sama, mereka akan kejar-kejaran, ini yang terjadi supir angkot lain sepertinya menggoda keberhasilan temannya menggaet cewek karena tersenyum dan meninggalkan angkot dua sejoli dibelakang. Karena penumpang angkot biasanya penghuni tetap yg berisikan ibu-ibu,mbak2 dan anak sekolah yg tidak pandai berkendara makanya para penumpang meski tidak saling menyapa tapi hapal dengan teman seperjalanan, pantas saja sang perempuan itu meski angkot dengan jurusan sama lewat dia tidak pernah mau naik hanya tersenyum simpul saja, ternyata selama ini ada yang ditunggu-tunggunya. Memang enak jatuh cinta, yang ga enak jadi enak sepertinya, sang perempuan ini sepertinya menghilangkan batas status dan tidak peduli dengan yang dibicarakan orang lain, sepertinya dia berusaha menutup erat telinganya dan memperjuangkan apa yang diyakininya cinta. Apakah itu benar? Jika membaca novel harlequin / historical romance cinta itu memang harus diperjuangkan, jangan sampai menghabiskan hidup menyesali apa yang tidak kita pilih. Dalam dunia nyata? Kadang kita harus bertoleransi dengan keinginan karena kebutuhan. Satu minggu belakangan ini pasangan sejoli itu tidak terlihat, dan hari ini sang perempuan muncul dengan wajah lesu dan sedikit lebam, kisahnya menjadi menarik saat perempuan itu didampingi oleh seorang laki-laki yang tidak kalah seramnya dengan sang supir angkot, ada ketakutan disorot mata perempuan itu dan mereka menggunakan cincin kawin yang sama. Kami baru menyadari jika mereka pasangan, sang supir angkot yg kabarnya juga terkena hantaman bogem mentah sang suami terpaksa pindah jam keberangkatan dan kepulangan agar tidak bertemu lagi. Apa yang salah? Salah jika kita hidup dalam ketakutan, salah jika sebagai manusia bebas kita tidak bisa sedikitpun merasakan kebebasan. Kembali lagi pada kita berada dimana, masih di Indonesia? Berarti masih harus mengikuti norma baku masyarakat yang memang kadang melelahkan. Jika perempuan itu memperjuangkan cintanya, bukan hanya luka fisik yg dideritanya, karena ternyata ada 2 anak-anak yang telah dilahirkannya, ada keluarga besar yang berhutang budi pada keluarga suaminya, derita akan dirasakan oleh lebih dari 1 orang. Sang perempuan mengorbankan cinta yang dia pikir ada, perhatian dan kasih sayang yang diterima lebih dari sang suami, dan obrolan terbuka yang bisa dilakukannya karena sang supir angkot menganggapnya wanita yang cerdas dan menyenangkan sedangkan sang suami yang juga sibuk bekerja tidak pernah menghargai pendapat sang perempuan. Sampai kapan beban itu dirasakan? Sampai dengan perempuan itu memutuskan bahwa hidupnya ada ditangan dia sendiri. Be wise and struggle for what you believe …. hot news ... dipagi hari dengan angkot berbeda ada sumber informasi terkini, ternyata sang supir telah memiliki istri yang sepertinya tidak peduli dengan perilaku sang suami. komentar kejam dari ibu2 gendut itu "apanya kelebihan cewek itu, bibir tebal, tidak cantik, hanya karena dia pegawai saja makanya si udin mau, bawa angkot pun jadi lambat karena mereka pacaran, kaca aja ditutup takut ketauan partner masing-masing " .... huuu ibu kejam, namanya cinta bu, kekurangan dimata orang lain mungkin jadi kelebihan dimata orang yang mencintai kita

No comments:

Post a Comment